Sabtu, 18 Juli 2009

Biaya Pendaftaran Terpaksa Dicicil

Penerimaan Siswa Baru

“LEMBARAN UANG KERTAS PECAHAN 50.000-an rupiah yang teronggok dan membentuk gundukan kecil itu serentak ditutupi para guru yang menghitungnya di SMA Negeri II Manokwari, saat aktivitas mereka dijepret, Selasa (14/7).”

“Eh.. jangan foto- jangan foto!” teriak para guru itu sambil menghalangi tumpukan uang di atas meja itu dengan badannya. Entah mengapa mereka seperti kebakaran jenggot, padahal sudah mereka sudah diamati setidaknya 15 menit sebelumnya. Toh itu jepretan kedua, bedanya yang pertama mungkin tak terlihat oleh mereka saat sibuk menghitung uang.

Aktivitas penuh tanya ini digelar tepat saat pengukuran baju siswa baru di sekolah ini. Siswa yang berhak mendapat baju itu, adalah mereka yang diterima dalam seleksi penerimaan siswa baru.

Belakangan ini, sejumlah orang tua murid mengeluhkan mahalnya biaya pendaftaran pada beberapa sekolah negeri di Manokwari. Sesuai penelusuran yang kami lakukan, sejumlah sekolah negeri setingkat SMA/K di Manokwari memang menarik uang pendaftaran siswa baru, dengan jumlah beragam.

Di SMKN II, pihak sekolah membebani para orang tua siswa dengan biaya pendaftaran sebesar 1,1juta rupiah, pungutan ini disebut untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar.

Surat yang merinci syarat-syarat pendaftaran ini menyebut adanya biaya MOS sebesar Rp. 150.000,- BP3 selama 2 bulan (Rp.150.000), uang seragam (Rp.455.000), atribut siswa (Rp.220.000) dan uang pembangunan sebesar Rp.125.000 rupiah.

Jumlah ini jauh lebih kecil dibanding SMKN I Manokwari. SMKN I mematok biaya pendaftaran sebesar Rp. 750.000 “Mungkin kami yang biaya pendaftaran siswanya paling kecil dibanding sekolah lain,” banding Dra. Ester Sawaki, kepala sekolah ini.
Dengan biaya sebesar itu, akunya, Ia hanya didatangi satu orang tua siswa yang menyatakan ketidakmampuannya memenuhi biaya yang diterapkan. “Yang bersangkutan kami beri kemudahan dengan cara mencicil. Anaknya boleh ikut masa orientasi siswa, pada 21 Juli,” sebutnya.

Randika, calon siswa SMKN I mengaku dibebani biaya pendaftaran sebesar yang disebut Ester. Hanya saja Ia mengaku kalau orang tuanya agak terbebani karena tidak bisa mencicil.“ Mama kemarin bayar 750.000 rupiah untuk uang pendaftarannya saya. Itu tidak bisa cicil,” tuturnya. Namun Ia mengaku bersyukur karena bisa bersekolah di sekolah favorit ini.

Berbeda, SMA Negeri II Manokwari memungut biaya pendaftaran sekolah sebesar 850.000 rupiah persiswa. Hal ini diakui Wakil Kepala Kepala Sekolah Bidang Pendidikan, Drs. B. Bangun.

“Uang tersebut akan dipakai untuk membeli sejumlah keperluan siswa seperti, baju putih abu-abu, pramuka, batik, kaos olahraga, sepasang dasi, buku tatib (khusus untuk mengontrol kemajuan siswa, red) dan buku pelajaran,” kata Pria yang juga ketua panitia penerimaan mahasiswa baru ini, di ruang kerjanya.

Menurut Bangun subsidi dari pemerintah provinsi dan kabupaten memang ada, namun subsidi itu hanya dalam bentuk pakaian abu-abu. Itupun baru diterima tiga bulan setelah masa sekolah. “Itu sudah terlambat, jadi tidak apa-apa karena nanti siswa dapat dua baju kan,” katanya enteng.

SMUN II Manokwari mengalami lonjakan siswa baru sejak 2008 lalu. Jumlah siswa yang mendaftar pada penutupan kemarin sebanyak 293 siswa dari alokasi 192 siswa yang disiapkan sebelumnya.

Menyusul banyaknya pendaftar, Bangun mengaku pihaknya memadatkan jumlah siswa pada tiap kelas untuk menampung banyaknya siswa baru***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar